LibGDX merupakan suatu
game-development framework yang dikembangkan oleh LibGDX sendiri dimana
sebagian besar framework ini ditulis dalam bahasa java meskipun pada beberapa
komponen ditulis menggunakan C++. LibGDX bersifat cross platform dimana game
yang dihasilkan dapat di jalankan pada beberapa platform seperti Windows,
Linux, Mac OS X, Android, WebGL dan iOS. LibGDX dapat di download secara gratis
di situs resmi libGDX.
Proses development libGDX secara
umum menggunakan bahasa pemrograman java dan sesuai dokumentasi resmi libGDX
disarankan untuk menggunakan editor eclipse, meskipun pada penerapannya
dimungkinkan untuk menggunakan editor lain seperti Intelij Idea. Sekedar info,
pengembangan game menggunakan libGDX yang menggunakan editor Intelij Idea akan
memerlukan konfigurasi proyek tambahan agar game bisa berjalan, berbeda dengan
menggunakan eclipse yang tinggal import dan siap digunakan.
Hampir sama seperti Unity,
meskipun libGDX tersedia untuk berbagai platform namun kelebihan libGDX ini
adalah proses development dan debugging dapat dilakukan hanya dengan
menggunakan komputer desktop (dalam hal ini saya menggunakan windows) tanpa
memerlukan perangkat lain. Setelah debugging siap maka kita dapat melakukan compile
dan uji coba sesuai dengan platform yang diinginkan. Hal ini sangat memudahkan
karena proses compile dan running program menjadi lebih cepat.
Untuk urusan math dan physic,
libGDX secara default menyerahkan kepada Box2D sebagai physic engine-nya. Bagi
Anda kalangan game developer mungkin sudah sangat familiar dengan physics
engine yang satu ini. Tidak perlu saya jelaskan panjang lebar, yang jelas
Physics engine yang satu ini sudah sangat terkenal dan tidak diragukan lagi
kemampuannya.
Pada libGDX juga tersedia
berbagai 3rd party component, seperti tween engine (untuk membuat animasi
menjadi smooth), box2d (seperti yang dijelaskan diatas), dan berbagai tools 3rd party lainnya (misal
untuk multi player, leaderboard, dsb).
Beberapa fitur-fitur lainnya adalah
libGDX mampu menangani berbagai jenis input seperti keyboard, mouse, touch
screen, bahkan lengkap dengan gesture detector. Untuk urusan simpan-menyimpan
game dalam libGDX sudah tersedia lengkap semacam kelas berfungsi sebagai file
manager. Output file yang disediakan dapat berupa file json maupun xml.
Berikut adalah beberapa kelebihan libGDX
* Gratis, tidak ada splash screen, dan tidak
mengharuskan developer untuk melakukan sesuatu apapun. Hasil produknya juga
dapat dikomersilkan tanpa harus berbagi keuntungan (royalti) dengan libGDX.
* Mensupport pengembangan game dalam berbagai
platform seperti Windows, Linux, Mac OS X, Android, WebGL dan iOS.
* Proses development dan debugging dapat
dilakukan langsung di PC, tidak memerlukan perangkat lain seperti Android, iOS,
dsb. Baru ketika proses debugging siap dapat dilakukan compile untuk perangkat
yang diinginkan.
* Engine Physics sudah disediakan, secara default
menggunakan Box2D.
* Save / load game sudah disediakan, dengan
output berupa xml writer atau json.
* Tersedia berbagai 3rd party, seperti
leaderboard, multi player, tween, dsb.
* Dokumentasi lengkap, serta banyak tutorial
bertebaran di internet.
* Performa game cukup tinggi
Berikut beberapa kelemahan libGDX
* Sangat primitif, hanya ada code pada editor
eclipse, tanpa tampilan visual. Tampilan visual hanya muncul ketika game di
run.
* Cukup sulit untuk pemula, apalagi jika konsep
OOP belum lancar akan memakan banyak waktu dalam proses development.
* Proses development relatif lama, apalagi jika
dibandingkan dengan game engine berbayar seperti Unity, Flash, dsb. Berdasarkan
pengalaman pribadi proses development akan memerlukan waktu 2-3 kali lebih lama
dibandingkan dengan menggunakan engine Unity.
Sumber Referensi :
Komentar
Posting Komentar